Kamis, 08 Agustus 2013

Lebaran massa kini . . .


Asslamu’alaikum . . .
Selamat malam agan webe..
Hari ini hari Rabu tanggal 8 Agustus 2013 bertepatan dengan 1 Syawal 1434 H, Hari Raya Idul Fitri (bagi umat muslim). Sebelumnya gue ucapkan Taqobbalallahu minna wa minkum, minal aidzin wal faidzin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H, mohon maaf lahir dan batin, semoga kita kembali menjadi manusia yang fitrah.

Cerita malam mengenai seputar lebaran . . .
Lebaran atau Idul Fitri merupakan salah hari kemenangan setelah sekian lama kita berpuasa menahan rasa lapar dan dahaga serta hawa nafsu. Pada dasarnya semua orang mendambakan atas dirinya kembali menjadi manusia yang fitrah (kembali suci), yaitu menjadi orang yang bertaqwa diantara semua orang. Seperti yang telah di firmankan Allah dalam surat Al Baqorah ayat 183 tentang puasa ramadhan :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ [٢:١٨٣]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
﴿١٨٣﴾

Sekarang ini yang dirasakan bukan kemenangan dalam sisi rohaniahnya yang menjadi mantab dalam beribadah melainkan kemenangan dalam segi fisik, bahwa telah usai melaksanakan ibadah puasa dengan menahan lapar dan dahaga. Hal ini salah satunya dapat dilihat dengan semakin banyak orang beramai – ramai membeli ‘petasan’ dan menyalakannya seperti layaknya orang merayakan pergantian tahun (tahun baru), bukan memperbanyak gema takbir baik di rumah maupun di masjid.

Terkadang terlintas dari pikiran kita terbayang akan lebaran pada saat kita masih kecil, mendambakan suasana lebaran yang dipenuhi oleh suasana islami dengan perasaan yang gembira menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri dengan memperbanyak takbir di masjid. Pada saat usia kita sudah dewasa, dilengkapi dengan berbagai masalah dan keperluan, seakan kita sendiri terjebak dalam situasi ini. Tanpa kita sadari menyambut lebaran dengan kemeriahan berbagai macam petasan, dan kemengan bahwa kita dapat kembali menikmati berbagai macam makanan kapan saja, tanpa perlu menahan lapar dan dahaga lagi.

Tapi itulah kehidupan, yang terpenting bagaimana kita selaku umat muslim menyikapinya. Yang diharapkan dengan kita kembali menjadi manusia yang fitrah adalah kita menjadi manusia yang bertaqwa dengan semakin rajin dan semakin semangat untuk meningkatkan keimanan kita dengan semakin meningkatnya ibadah kita dan mengurangi atau tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama. Pesan inilah yang dapat diambil baik bagi gue sendiri khususnya dan masyarakat muslim pada umumnya. Semoga kita benar – benar menjadi orang yang bertaqwa dan mendapatkan balasan surga kelak. Amin ya robbal ‘alamin

Thanks atas perhatiannya, saran dan kritik sangat berguna untuk gue..
Wassalam . . .